Kamis, 07 April 2016

“Urbanization is a threat or profitable things?”


“Dimana ada gula, disitu ada semut.” Ungkapan peribahasa ini sangat tepat untuk menggambarkan keadaan perkotaan di Indonesia yang terus menerus meningkat jumlahnya dalam beberapa dekade terakhir karena anggapan akan banyaknya jumlah lapangan kerja yang tersedia di Kota. Mengingat di Indonesia, khususnya Jakarta, yang lebih identik dengan begitu banyaknya gedung-gedung pencakar langit serta banyaknya jumlah warga pendatang maka pertanyaan yang muncul adalah Permasalahan apa saja yang timbul akibat dari urbanisasi yang berkelanjutan (desa ke Jakarta) yang berpengaruh pada ketersediaan Sumber Daya Manusia di desa ?

Jakarta adalah kota metropolitan dengan jumlah penduduk kurang lebih 10 juta jiwa dan sekitar 4 juta jiwa adalah warga pendatang. Jakarta sendiri menjadi magnet dari urbanisasi karena pembangunan kota Jakarta yang terus mengalami kemajuan. Bagi sebagian besar penduduk desa, kemajuan pembangunan di perkotaan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Alasan lain yang menyebabkan urbanisasi berkelanjutan ini adalah kondisi desa tempat mereka tinggal yang  tidak mampu menyediakan kesempatan kerja pagi para penduduknya serta minimnya penghasilan yang layak.

Mengapa banyak penduduk desa yang berpindah ke kota ?. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Yang pertama, kebanyakan penduduk desa bekerja di sektor pertanian yang mana sektor ini sangat bergantung pada kondisi cuaca, ketersediaan lahan serta tingkat kesuburan tanah. Hal tersebut membuat daerah ini rawan bencana banjir, kemarau, erosi, dan menjadikan orang untuk berimigrasi.

Yang kedua, kemiskinan petani. Jumlah petani Indonesia banyak, namun hasil produknya tidak signifikan, sehingga petani tidak sejahtera. Padahal pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur pengairan seperti bendungan, waduk, hingga saluran irigasi. Permasalahannya, petani-petani Indonesia sebagian hanya bertindak sebagai buruh bukan pemilik. Akibatnya, penghasilan mereka cenderung kecil dan petani tetap miskin. Permasalahan tersebut membuat banyak petani beralih profesi serta memutuskan mencari kerja di perkotaan.

Yang ketiga, kurangnya angkatan kerja produktif di pedesaan. Banyaknya penduduk desa usia produktif kerja yang bekerja di kota membuat penduduk yang tinggal di dea lebih banyak anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu, pembangunan di pedesaan tidak semaju perkotaan. Para pemuda desa juga enggan mengolah sawah dan lebih memilih pergi ke kota untuk memperbaiki taraf hidupnya. Karena mereka menganggap bahwa penghasilan di kota jauh lebih tinggi daripada di desa.

Dari tiga faktor tersebut, pastilah akan menimbulkan bebarapa permasalahan baik di wilayah perkotaan maupun di desa daerah mereka masing-masing. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan ini menyebabkan banyaknya tunawisma maupun rumah tidak layak huni karena tidak tersedianya lahan untuk mereka. Untuk itulah perlu adanya penghematan lahan seperti rumah tidak lagi dibuat kesamping tetapi keatas. Maksudnya, seperti apartmen maupun rumah susun. Jadi, memungkinkan untuk menampung banyak keluarga.

Sedangkan masalah yang nantinya timbul di desa adalah terjadi kekurangan tenaga kerja muda usia produktif karena banyaknya pemuda yang berpindak ke kota untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Terutama, dalam mencari tenaga terdidik sebagai penggerak pemabngunan yang sulit, sebab mereka yang memiliki pendidikan cukup tinggi enggan pulang ke desanya dan memilih bekerja di kota dengan penghasilan yang lebih baik.

Kesejahteraan membuat masyarakat desa semakin berminat untuk berpindah ke kota. Urbanisasi tidak seharusnya berlangsung secara berkelanjutan. Seharusnya dengan perbedaan antara kota dan desa semua bisa saling melengkapi, dimana desa memasok pangan untuk semua warga dan kota yang memberikan fasilitas-fasilitas yang mampu mennyejahterakan warga desa.

Salah satu sifat manusia adalah mencari rezeki sebanyak-banyaknya guna meningkatkan kesejahteraannya. Karena prinsip ini, maka akan semakin banyak penduduk desa yang berpindah ke kota. Apabila semakin banyak penduduk yang berpindah ke kota maka jumlah penduduk yang produktif di desa akan terus berkurang. Dan ini akan berpengaruh pada ketersediaan Sumber Daya Manusia di desa.

Kita ambil contoh masalah seorang lulusan sarjana pertanian yang tidak mau kembali ke desa dan memilih bekerja di sebuah perusahaan pangan karena memiliki penghasilan yang menjajikan. Jika semua orang-orang berpendidikan lebih memilih tetap menetap di kota lalu bagaimana desa mereka sendiri akan maju? Siapa yang nantinya akan menggerakkan pembangunan jika bukan mereka anak-anak yang berpendidikan?. Akibatnya, Sumber Daya Manusia yang memiliki skill dalam bidangnya masing-masing yang mampu merubah desa mereka tidak tersedia lagi di desa. Yang kemudian, daerah perkotaan akan terus menerus mengalami peningkatan penduduk dan pembangunan yang tidak merata terjadi hampir disetiap desa.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut, dibawah ini terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut, diantaranya adalah

a.       Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah.

b.      Menyediakan lapangan kerja yang lebih luas.

Pada dasarnya penduduk desa berpindah ke kota karena tidak tersedianya lapangan kerja di desa. Jadi, guna memenuhi kebutuhannya mereka mmilih pergi ke kota guna memperoleh penghasilan yang mampu menghidupi dirinya dan meningkatkan kesejahteraannya

c.       Pemerintah menyediakan rumah susun guna menghemat lahan dan dapat memanfaatkan lahan secara efektif dan efisien.

d.      Adanya pelatihan bagaimana mengembangkan desa mereka agar mengalami kemjuan dan tidak erus menerus berada di posisi tersebut. Sehingga para pemuda terdidik mampu mengembangan pembangunan di daerah mereka sendiri.

e.       Harus adanya rasa semangat guna membangun desa mereka. Sehingga tidak memiliki keinginan untuk ke kota dan berfokus pada pengembangan desa mereka sendiri

f.       Mengadakan musyawarah yang melibatkan warga desa, guna mrealisasikan apa yang memang hal tersebut mampu mengembangkan potensi desa mereka

g.      Adanya peraturan yang lebih ketat sehingga akses berpindahnya penduduk desa ke kota semakin sulit ditembus.

Dari masalah yang dijelaskan dan bukti-bukti yang telah ada kita bisa mengambil kesimpulan serta belajar dari pengalaman yang pernah di hadapai Indonesia dalam hal penanganan urbanisasi bahwa usaha untuk melakukan pemerataan penduduk bukan hal mudah, mengingat begitu luas dan banyaknya penduduk Indonesia sendiri. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan pemerintah dalam mengatasi setiap pendatang yang datang ke perkotaan. Dari pemahaman tersebut dapat di simpulkan bahwa urbanisasi memang semakin banyak dan berkelanjutan, tetapi hal tersebut bisa dikurangi maupun diatasi apabila pembangunan itu sendiri baik dari segi infrastruktur maupun ekonomi dilakukan pemerataan pembangunan.

Unuk mewujudkan urbanisasi yang baik perlu adanya urbanisasi terencana. Yaitu dengan pembatasan jumlah urbanisasi, sehingga hal-hal seperti pengangguran yang semakin meningkat, lingkungan kumuh, gelandangan karena tidak adanya lahan kosong yang tersedia setidaknya dapat diatasi walaupun untuk penanganannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga setidaknya jumlah Sumber Daya Manusia yang memiliki produktifitas tidak semua berada di daerah perkotaan dan daerah kota masih memiliki Sumber Daya Manusia yang cukup yang dapat membawa perubahan bagi daerah pedesaan itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat ditempuh dengan cara : melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, menyediakan lapangan kerja yang lebih luas, pembangunan rumah susun, mengadakan pelatihan tentang bagaimana menggerakan kaum muda untuk mengembangkan potensi desa yang ada, harus adanya rasa semangat guna membangun desa mereka. Sehingga tidak memiliki keinginan untuk ke kota dan berfokus pada pengembangan desa mereka sendiri, mengadakan musyawarah yang melibatkan warga desa, adanya peraturan yang lebih ketat sehingga akses berpindahnya penduduk desa ke kota semakin sulit ditembus.

 

Untuk meningkatkan kesadaran penduduk desa agar tidak melulu selalu berpindah ke kota perlu diadakan Desa Mandiri. Yaang mampu meningkatkan jumlah lapangan kerja sendiri dan mengurangi tingkat kemiskinan yang terjadi. Namun hal yang harus diperhatikan adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia yang profesional. Yang kompeten pada bidangnya yang mampu membawa perubahan desa. Sehingga dalam hal ini, Sumber Daya Manusia sangat penting dalam mewujudkan desa yang sejahtera, yang memiliki kesadaran tinggi bahwa perubahan tidak hanya melalui pemerintah tetapi jika ada penggerak kemajuan maka desa pun mampu berkembang pesat dan memiliki tingkat ksejahteraan tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
economics blogs Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template